Sabtu, 20 April 2019

Berekspektasi Malah Buat Masalah?


Hidup itu harus berekspektasi tinggi atau malah harus let it flow saja?
eks.pek.ta.si /èkspèktasi/
·     pengharapan: -- publik terhadap permainannya sangat tinggi

Ekspektasi atau harapan adalah sebuah kenginan kita yang harus di buktikan dengan tindakan nyata. Banyak orang yang berekspektasi tinggi, tetapi tidak mau membayarnya dengan harga yang mahal. Nyatanya, tidak ada yang gratis di dunia ini. Karena itu, masalah kerap datang di hidup ini. Sukanya berekspektasi tinggi, tetapi kerjaannya hanya mengeluh saja.

Jangan Berharap Pada Hal Yang Tidak Bisa Kita Kendalikan
Suatu hari, saat aku sedang menunggu obat di Apotek, tidak sengaja berbincang-bincang dengan seorang ibu di sana. Sebelum beliau menikah, ia mengatakan ''Mungkin kalau kita menikah, dia pasti akan berubah menjadi orang yang baik.'' Ibu tersebut menikah dengan lelaki yang suka main tangan, dan ia berharap ketika menikah nanti, suami nya akan berubah. Nyatanya, mengubah seorang manusia tidak semudah itu. Lalu, siapa yang salah? Jelas bukan suami beliau, yang salah adalah ekspektasi yang ibu sendiri tersebut ciptakan.
Kurang lebih, ini inti pesan yang beliau sampaikan kepada ku, ''Ada banyak hal yang tidak bisa kita kendalikan di dunia ini. Karena itu, kita harus fokus kepada hal yang bisa kita kendalikan, yaitu diri kita sendiri. Jangan pernah menaruh sebuah harapan kepada orang lain walau sekecil apa pun. Karena itu adalah hal termudah untuk menyiksa diri kita sendiri.''

STOP COMPARING YOURSELF WITH OTHERS!
Kemarin, iya kemarin. Aku dapat kabar kalau teman kecil ku akan menikah dan aku turut berbahagia dengan itu. Sepuluh tahun yang lalu, kami masih bermain karet dan mengerjakan PR MTK bersama. Kami suka berbagi cerita, berbagi kesenangan, bahkan berbagi mimpi. Setelah mendengar berita itu, sejenak aku berpikir ‘’Bagaimana dengan diri ku? Dia sudah mampu untuk membangun sebuah rumah tangga, sedangkan aku masih bergulat dengan mata kuliah statistika dalam ilmu psikologi yang sulit di mengerti ini.’’ Lalu aku segera tersadar, bahwa setiap orang punya ‘’waktunya’’ masing-masing. Ada orang yang seumur dengan ku sudah menikah, sudah jadi CPNS, sudah bekerja, atau bahkan baru memulai untuk kuliah. Tugas sekarang adalah, fokus melakukan hal yang akan mewujudkan impian ku di masa depan. Jika memaksakan sesuatu yang belum waktunya, mungkin akan terjadi hal yang tidak baik. Fokus saja untuk menata diri sebaik mungkin, agar anak-anak mu kelak, bangga mempunyai orang tua seperti diri mu (dan juga diri ku).

Lakukan Yang Terbaik, Lalu Biarkan Tuhan Yang Bekerja
          Pernah dengar nggak, bahwa sesuatu yang berharga, tidak di dapatkan dengan mudah? Ya, aku percaya sekali dengan itu. Aku percaya jika ingin mendapatkan hal yang berharga, kamu harus mengorbankan sesuatu yang berharga pula. Misalnya saja, jika kamu ingin dapat IP yang besar. Maka kamu juga harus mengorbankan waktu mu untuk main bersama teman atau bahkan untuk sekadar nonton drama korea, harus kamu relakan di isi dengan belajar. Ini berlaku untuk segala hal ya. Jika kamu sudah mengusahakan yang terbaik, maka saatnya untuk Tuhan yang bekerja. Sekalipun orang yang selalu beruntung dan bekerja keras di dunia ini, mereka butuh bantuanNya. Sebab, ada hal di dunia ini yang memang tidak bisa di kendalikan. Turunkan ego mu, jangan jadi manusia yang sombong. Sebagai orang yang beragama, kita di ajarkan untuk berjuang sampai titik darah penghabisan. Lalu, serahkan dan ikhlaskan semua hasilnya kepada Yang Maha Kuasa. 

THIS IS FOR YOU
                Tetap lakukan hal yang menurut mu benar dan sesuai dengan norma yang kau anut. Dulu aku berpikir, ‘’kalau aku punya ini dan itu, pasti aku bahagia’’. Tapi ternyata pikiran ku itu salah. It’s not happy people who are thankful, but it’s thankful people who are happy. Maka dari itu, mulailah untuk bersyukur atas setiap nikmat yang telah Tuhan berikan.  Just be yourself, jangan biarkan diri mu menjadi orang lain hanya karena kamu ingin membuat orang lain suka  dan bahagia dengan mu. Sebelum sampai di tahap membahagiakan orang lain, kamu harus bahagia terlebih dahulu dengan diri mu sendiri. Berekspektasi tidak akan membuat masalah, jika kau berekspektasi pada hal yang tepat, yaitu pada diri mu sendiri. Sebab dengan berekspektasi, kau bisa belajar untuk berkembang menjadi manusia yang lebih baik dari sebelumnya. Hanya orang pesimis yang menganut let it flow pada hidupnya, karena harga ikan salmon akan setara dengan ikan mas jika ia berenang mengikuti arus.
Seperti kata Bung Karno,
                  ‘’Bermipilah setinggi langit. Jika engkau jatuh,
                    engkau akan jatuh diantara bintang-bintang.’’

Terakhir, tanyakan pada dirimu:

ARE YOU THE PERSON YOU WANT YOURSELF TO BE?

Kalau kau jawab iya, aku turut berbahagia.
Jika belum, silahkan kenali lagi siapa diri mu yang sebenarnya.
Remember, be honest to yourself. 


salam sayang,
Nabila Fitriyeaaaaah.
                        

Jumat, 01 Maret 2019

Self-acceptance, kenapa sulit ya?


‘’Kenapa ya gue nggak bisa sepintar dia?’’
‘’Kenapa ya gue nggak secantik dia?’’
‘’Kenapa sih gue masih gini-gini aja?‘’
dan masih banyak ‘’kenapa’’ yang lainnya.
Pasti kalian pernah bicara seperti itu kan? Hayo ngaku deh!

Kadang, kita terlalu sibuk untuk menjadi yang sempurna di mata orang lain, sampai kita lupa sama diri kita yang sebenarnya. Memang betul, di lingkungan kita sendiri pun tidak banyak yang dapat menerima diri kita yang asli. Tetapi, kalau kita selalu menunjukan hal yang ‘’palsu’’lalu kapan kita bisa menjadi diri sendiri?

KENAPA KITA SULIT UNTUK MENERIMA DIRI SENDIRI?
Menurut Elizabeth Hurlock, penerimaan diri adalah suatu tingkat kemampuan dan keinginan individu untuk hidup dengan segala karakteristik yang dimiliki dirinya. Individu yang dapat menerima dirinya diartikan sebagai individu yang tidak bermasalah dengan dirinya sendiri.  Menurut Abraham Maslow, individu yang sudah mencapai tingkat Self-actualization dalam Hierarki Kebutuhan, ciri-cirinya adalah dapat menerima dirinya dan orang lain apa adanya. Untuk mencapainya, tiap individu harus memenuhi setiap tingkatan Hierarki Kebutuhan dalam dirinya, sehingga dapat mencapai kebahagiaan pada tingkat puncak.

Kenapa kita sulit menerima diri sendiri? Karena, kita belum mampu untuk mencapai tingkat Self-actualization, sehingga kita selalu membandingkan kemampuan diri kita dengan kemampuan orang lain. Sadar tidak, kalau sebenarnya setiap manusia itu punya keunikannya masing-masing? Tetapi, sering kali kita lupa atau bahkan tidak menyadari hal tersebut. Sehingga, kita tidak percaya dengan diri kita sendiri.

‘’Kita kecewa dalam hidup ini, karena kita selalu
menaruh diri kita di bawah, dan selalu menilai kebahagiaan orang
menurut penilaian kita dari apa yang kita lihat.’’
– Adolf Hitler.

HMMM.. SEBERAPA PENTING PENERIMAAN DIRI ITU?   
Menurut seorang Psikolog Klinis Amerika, dr. Martin Seligman, Ph.D., kebahagiaan sesungguhnya merupakan hasil penilaian terhadap diri dan hidup yang berasal dari emosi positif dan diperoleh dengan aktivitas-aktivitas yang bersifat postif. Ingat ya, hidup ini bukan sebuah pertandingan, tidak ada yang menang ataupun yang kalah. Kalau kita ingin bahagia, kita harus berhenti untuk membandingkan hidup kita dan hidup orang lain dengan cara menerima diri kita secara seutuhnya. Yakin bahwa semua orang punya ‘waktu’ suksesnya masing-masing. Jadi, penerimaan diri itu sangat penting sebagai dasar untuk mencapai kebahagiaan.

LALU, BAGAIMANA CARA AGAR KITA DAPAT MENERIMA DIRI KITA SEUTUHNYA?
Seperti apa yang dikatakan oleh dr. Martin Seligman, Ph.D., bahwa kebahagiaan diperoleh dengan aktivitas-aktivitas positif. Simak berikut ini ya!

A. Masa LaluSebelum kita melangkah lebih jauh, kita harus memaafkan kesalahan yang terjadi di masa lalu. Kalau tidak, kita akan terus merasa bersalah dan tidak dapat melanjutkan hidup dengan tenang. Petik hikmahnya, semua hal terjadi karena sebuah alasan. Ikhlaskan atas semua hal yang telah terjadi walau tidak sesuai dengan harapan. Mulailah untuk bersyukur dengan hal yang sudah kita miliki saat ini.

B. Masa Sekarang. Kita harus membuat tujuan untuk setiap hal yang dilakukan, agar waktu kita tidak terbuang dengan sia-sia. Lakukan hobi kita di waktu senggang yang membuat bahagia, misalnya bermain alat musik. Belajarlah untuk menjadi pendengar yang baik, kurangi sifat mementingkan diri sendiri, dan berhentilah mendengar komentar negatif dari orang lain. Karena, belum tentu semua komentar dari orang lain itu benar adanya, kita wajib saring lagi mana yang harus di terima dan mana yang harus di hiraukan komentar tersebut. Hal terpenting adalah, cintai diri kita sepenuhnya. Jangan biarkan orang lain menyakiti, karena kita sangat berharga dan kita berhak untuk bahagia. Tidak ada yang bisa membuat kita bahagia, sampai kita sendiri bahagia dengan diri kita terlebih dahulu.

C. Masa Depan. Buatlah rencana untuk di masa depan dan ubah pandangan kita menjadi optimis. Percayalah, bahwa usaha tidak akan menghinati hasil. Kita harus terus bekerja keras untuk mewujudkan semua impian dan harapan kita di masa depan.

Jadi, cari tahu apa kekurangan dan kelebihan yang kita miliki, sehingga kita dapat mengetahui batas-batasan yang mampu kita lakukan dan menjadikan kekurangan tersebut sebagai bentuk hal 'unik' yang hanya di miliki oleh kita, serta tidak membandingkannya dengan orang lain. Agar kita dapat mengenal diri kita, serta dapat menerima dengan seutuhnya.

‘’Jika anda tidak pernah mengeluarkan potensi anda sesungguhnya, anda akan tidak bahagia seumur hidup anda.’’   
– Abraham Maslow.

Sekian penjelasan tentang self-acceptance dari saya, semoga kita semua dapat mencitai diri kita sendiri sebelum kita mencintai orang lain. :)
Artikel ini saya buat untuk memenuhi tugas kuliah dan saya ingin berbagi dengan kalian, semoga bermanfaat ya.

Samyang alias salam sayang dari,
Nabila.        
Hasil gambar untuk gif we bare bears bergerak          


Rabu, 12 September 2018

Sebuah Perkenalan


Hasil gambar untuk assalamualaikum



Pada tanggal 8 Oktober belasan tahun yang lalu telah lahir seorang anak perempuan yang diberi nama Nabila Fitriya, iya betul, itu saya. Saya tumbuh dikeluarga yang cukup ramai, karena orang tua saya mempunyai 4 orang anak. Saya anak ke-dua, kakak saya seorang laki-laki, adik saya yang ke-tiga perempuan dan adik saya yang terakhir adalah laki-laki. Jarak umur saya dengan adik yang ke-tiga cukup jauh, yaitu 9 tahun dan dengan adik yang ke-empat 13 tahun. Sedangkan jarak umur saya dengan kakak saya cukup dekat, yaitu 3 tahun.

                Saat ini saya sedang menempuh pendidikan di Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta atau sering disebut dengan UIN JKT. Saya bukanlah lulusan pesantren seperti anak UIN pada umumnya. Butuh perjalanan yang cukup panjang bagi saya untuk sampai disini, karena banyak sekali lika likunya dan insyaAllah saya akan bercerita dilaman yang lain. Sejujurnya, sampai saat ini saya masih tidak menyangka bisa menimba ilmu di Jurusan Psikologi. Sempat terpikir dibenak saya untuk kuliah di Jurusan ini, tetapi hanya sebuah angan saja. Pada akhirnya, sampailah saya disini.

                Saya suka menulis, tetapi tidak dengan bahasa yang baku. Saya menulis dengan bahasa yang biasa saya pergunakan sehari-hari. Tulisan saya hanya sampai sebatas di buku catatan harian saja. Menurut saya, ketika ketika menulis, kita dapat kembali merasakan hal yang sudah kita lalui. Bahkan ketika kita membacanya, kita dapat merasakan hal itu kembali walaupun kejadian itu sudah berlangsung lama. Tidak hanya dengan tulisan, saya pun dapat merasakan hal yang sama ketika mendengar sebuah lagu dan mencium sebuah aroma.

                Dahulu saya sangat menyukai warna merah muda, sampai di blog ini saja saya tulis kalau saya menyukai warna tersebut. Tetapi saat ini saya menyadari kalau semua warna indah pada tempatnya, terlebih warna hitam dan putih. Belakang ini juga, saya sering mendengar lagu-lagu seperti HighHopes, All I Want, Rewrite The Stars, dan Muara. Bisa ditebak ya bagaimana perasaan saya belakangan ini? (Jadi sesi curhat ya?).

                Selain suka menulis dan mendengar lagu, saya juga suka mendengar kisah orang lain. Entah ia bercerita tentang sekolah, teman, kekasih, kegagalan, kesuksesan, sampai masalah keluarga. Ketika saya mendengar cerita orang lain, saya merasa ada sisi positif yang bisa didapatkan. Apalagi saat mereka bercerita, mereka juga merasa lega karena bisa berbagi perasaan dengan orang lain. Karena terkadang kita tidak butuh masukan, yang kita butuhkan hanya orang yang dapat mendengar dan mengerti bagaimana perasaan kita. Terlebih, saya juga suka berbagi energi positif. Mungkin ini terdengar basi, tetapi nyata adanya. Energi positif sangat kita butuhkan untuk tetap bersemangat menjalani hidup ini.

                Bahasa dan sastra Indonesia? Entah, saya juga tidak begitu mengerti. Yang saya tahu, bahasa adalah bagian dari komunikasi, dan sastra adalah bagian dari keindahan. Sastra penuh dengan teka-teki, beragam corak, dan makna. Yang terpenting menurut saya, bahasa dan sastra adalah suatu kesatuan yang begitu sempurna. Ketika kau sedang merasakan perasaan yang sulit untuk diungkapkan, kau dapat mengubahnya dalam suatu karya sastra, dan yang membacanya pun dapat merasakan apa yang ingin kau sampaikan. Begitu sempurna, bukan?.

                Sejujurnya, saya membuat ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Tetapi, saat saya membuat ini, saya merasa cukup terpacu untuk belajar menulis dengan bahasa yang baik dan dapat dimengerti oleh pembaca. InsyaAllah dengan seiring berjalannya waktu, saya akan membuat lebih banyak cerita dengan mempraktikan ilmu yang saya dapat dari kelas Bahasa Indonesia.

Sekian cerita singkat dari saya, terimakasih sudah meluangkan waktunya untuk mambaca laman ini.
Have a nice day! :)

Salam hangat,
Nabila Fitriya.
               

Minggu, 27 Desember 2015

Glue_Shop

Selamat pagi semua..

Saya akan bercerita tentang online shop saya yang sudah berjalan kurang lebih 7 bulan.
Awalnya saya memulai ini dengan berjualan aplikasi, iseng-iseng aja hehe. Modalnya kecil, tapi untungnya Alhamdulillah berlipat-lipat
Dengan nama app4love, Alhamdulillah bisa nambah uang jajan..

Akhirnya, saya nambah jualan dengan lensa super wide dan coin line.
Karena sudah ada jualan lain, akhirnya saya ganti nama jadi glue_shop. Bingung kan kenapa namanya glue alias lem? Hehe.. maksud dari glue_shop itu adalah setiap pelanggan yang beli diolshp saya, akan terikat atau nempel karena sudah percaya dan nagih untuk beli lagi :p

Seiring dengan berjalannya waktu, tiba-tiba saya kena musibah. Server coin line saya tutup sedangkan permintaain coin line sangat banyak. Akhirnya saya mencoba beli ditempat lain, tapi ternyata saya kena tipu. Awalnya saya percaya dengan olshop itu karena dia firsthand aplikasi dan testimony-nya banyak. Ternyata saya salah..

Emang saya juga yang salah, main coba-coba dan percaya gitu aja sama orang lain huh :(

Sekedar informasi aja, kerugian ku sampai jutaan rupiah. Ini data penipunya:

No rek BCA: 1091568247 
A/n : Maria Christina Natalia Abe
Intagram: project_aplikasi
Whatsapp: 081289774632

Dengan itu, inshaAllah saya tidak akan pernah mau menipu pelanggan saya karena itu dosa besar. Kasian mereka yang sudah susah payah berjualan, mengumpulkan uang tapi ternyata uang mereka dibawa manusia tidak bertanggung jawab dan tidak punya hati.

Anyway, akun instagram, twitter dan line saya ID : Roonaf
Tapi, line saya kena blokir karena ada insiden dengan hp saya. Akhirnya saya buat akun line baru, tapi semuanya harus mulai dari awal. Grup reseller saya pun hilang, kontak teman dan lain-lain sudah tidak ada :( 

Okay, terimakasih sudah mau membaca cerita ini. Saya harap ditahun 2016 kita semua masih dalam perlindungan Allah SWT, aamiin. :)

Selamat datang 2016💛


Minggu, 04 Januari 2015

Happy new year 2015!

Hallo guys!
Tadinya mau bilang hello,
Tapi nggak jadi. Soalnya, takut dikira hell-o :|

Okay, okay, ini nggak penting.

Selamat tahun baru, 2015 semua!
Ya pastinya kita semua menginginkan yang lebih baik ditahun ini, amin ya Allah.

Oiya, ini gue ngeblog lewat hp lhoo hehe
Jadi ngetiknya lebih asik!
Umm.. Tadinya mau bahas sesuatu. Tapi karna gue ngantuk, yaudah kapan kapan aja deh yaa.

Coba ya download dihp kalian, mungkin blogger ini sangat membantu hehe :)

Ok, byeee!

Sabtu, 19 Juli 2014

2011-2014

Jadi, gue mau cerita tentang hidup gue selama 3 tahun terakhir ini.
Dari mulai masuk SMP sampai masuk SMA.

       Pagi itu, Bu Aan membagikan surat kecil yang berisi daftar nama sekolah. Beliau bertanya kepada saya, mau mengambil SMP yang mana. Karena pada waktu itu kebetulan gue punya 2 pilihan SMP. Dan akhirnya, pilihan gue jatuh sama SMP 17 Tang-Sel. Padahal, waktu itu gue nggak tau SMP 17 itu dimana hahaha. Tapi, kata mama sekolah itu dilingkungan yang asri. Jadi, bagus buat orang kayak gue yang punya penganyakit Asma. 
       
      3 hari MOPDB gue lalui, seru, asik, capek. Trus mama nyuruh gue masuk kelas biling, yaudah gue coba tes. Ya walaupun nilai ngepres, tapi masuk. Padahal waktu tes wawancara, gue jawabnya seadanya, ya kalo nggak yes berarti no HAHAHAHAHAHAHAHAHA. Dan waktu itu gue nggak mau masuk kelas itu, karna gue kurang bisa bahasa inggris. Waktu tes, gue bener-bener nggak kenal sama anak kelas itu. Tapi gue sempet kenalan sama Artika Sari Septi dan Adinda Bunga Mentari. Mereka lucu banget, SD nya pake rok warna Abu-Abu. Gue kira mereka anak SMA yang nyasar. 
       
        Hari pertama masuk sekolah, gue bingung mau duduk bareng siapa. Yaudah gue baru naro tas sama botol minum diatas meja paling belakang. Waktu disuruh baris dilapangan, tiba-tiba ada cewek yang rapi banget nanya sama gue. Dia nanya nama gue, dan gue duduk dimana. Akhirnya, gue duduk bareng dia. Namanya Nindya Herverina Putri. Akhirnya, gue sama dia jadi temenan gitu deh hehehe :3
Btw, ternyata Adinda Bunga Mentari nggak jadi masuk biling, nggak tau kenapa. Waktu dikelas, Artika duduk sama Mayang Arry Rismayanti. Dan mereka itu keliatannya gaul bangeeet. Dan dulu, gue sama Nindy pernah sinis-sinisan gitu sama Mayang. Padahal nggak ada masalah apa-apa. Ya ampuun hahaha 
Di kelas 7, gue ngerasain banget bedanya SD dan SMP. Gue pun sempet susah nyesuain diri, karna gue masih bocah banget. 
       
       1 tahun itu, memberi kenangan yang sangat berarti. Mulai dari kenalan sama temen baru, punya kakak kelas yang baru, trus dikantin yang nongkrong itu rata-rata anak eksis. Dan diakhir, nilai gue merosot bangeeet! waktu SD gue selalu dapet 5 besar, dan waktu itu gue peringkat 17 dan 14 bro!!!!! gila, waktu itu ayah kecewa banget. Apalagi Ipa waktu itu kan ada biologi-kimia-fisika, dan nilai Ipa gue jelek. Mtk juga, yang di SD nilai Mtk gue (bukan sombong) rata-rata 9, dan di kelas 7 itu dapet nilai 75 aja udah bersyukur banget, hahahaha. Well, dikelas 7 lumayan seru lah..
       
       Naik kelas 8, gue udah deket sama anak-anak kelas. Jadi sering banget main. Duit abis mulu, dipake buat nonton. Kalo pulang sekolah, suka main dulu ke DS (depan SMP 4). Tapi, semangat gue buat dapetin nilai yang bagus, tinggi. Jadi, semester 1, walaupun gue main mulu, nilai gue lumayan naik lah dibandingkan kelas 7. Di semester 2, tugas makin banyak. Jadi gue sering ngerjain tugas kelompok dirumah temen. Ya namanya juga ngerjain bareng temen. Belajarnya 30 menit, 2 jam nonton film atau nggak ngegosip. Hahahaha.
       
      Oiya, dikelas 8 gue punya sahabat yang super duper baik dan gue sayang banget sama mereka. Namanya Elsa Sylvania Sari, Nabila Dhia Puspita, dan Nindya Herverina. Kelas 8 gue duduk bareng sama Elsa. Tapi, nilai gue trus naik disemester 2. Alhamdulillah, ya walaupun belum sesuai harapan..

Naik ke kelas 9, gila bro! perasaan baru kemarin MOPDB, udah mau UN aja, Hahahaha
Dikelas 9, gue kurangin mainnya. Gue lebih fokus buat lulus dari SMP. Nilai rapot gue masih standar, tapi lumayan lah naik. Semester 2, gue fokus banget buat UN. Walaupun sambil ngerjain Movie Project buat nilai akhir EC. Sampe akhirnya, UN pun tiba. Gue ngerjain dengan amat sangat hati-hati dan teliti. Supaya dapet nilai yang bagus, karna gue pengen banget masuk SMA favorit. Selang beberapa minggu setelah UN, gue pun wisuda kelulusan SMP. Ya walaupun belum dipastikan itu lulus, hahaha. Dan akhirnya, pembagian nilai NEM pun tiba.. gue semangat banget. Karna udah gue perkirain nilai gue berapa. 
TAPI PADA AKHIRNYA, NILAI NEM GUE SANGAT AMAT TIDAK MEMUASKAN DAN MENGECEWAKAN DAN TIDAK SESUAI HARAPAN DAN GUE PUN SEDIH BANGET-BANGET.
       Tapi, gue rasa sedih dan nyesel itu nggak berguna banget. Buat apa gue nyesel, kalo udah terjadi. Alhamdulillah, nilai sekolah gue lumayan. Jadi masih bisa kebantu lah. Dan gue pun diterima di SMAN 8.
Beberapa hari gue ngurusin berkas-berkas masuk SMA sama mama. 
       Hari pertama masuk SMA, gue masuk di Gugus 3 yang warnanya ungu. Masih asing, bener-bener asing. Gue nggak kenal, dan agak ada perasaan males buat kenalan. Tapi, untungnya ada temen SD gue yang masuk SMA itu juga. Namanya Devina, tapi beda gugus. Di gugus itu gue kenal sama 2 cewek, namanya Yuzi sama Nadira, mereka baik. Hari demi hari, gue pun bisa deket sama temen-temen yang lain di kelas. Ada Anisa, Sari, Putri, Raniya, Evi, Cindy, Rachel, Septi, dll. (banyak banget kalo disebutin)
Gue bahagia sekarang, bisa kenal sama temen-temen baru. Tapi, gue sedih banget pisah sama sahabat gue di SMP. Hari-hari gue berwarna banget karena Elsa-Pipit-Nindy. Semoga aja kita tetep bisa bersahabat ya :'3
Semoga di SMA ini gue semakin dewasa dan bisa dapet nilai yang bagus, amin.

Kalo diceritain waktu SMP kelas 8, itu seru banget. Sedih gue ngetik ini, gue sedih pisah sama kalian. :(
Udah kali ya segitu dulu, makasih kalo udah mau baca. Krn ini banyak banget dan pasti ada yang typo, hahaha.
bye, mwah!


Selasa, 04 Maret 2014

EL RUMI

Ini kece banget!



Ini dia lagi senyum ke gue :p




YANG INI GANTENG BANGET GEWLAAAAAAAAAAAAA



Yang ini bonus aja deh ya XD